Bukan sekedar perayaan
hari jadi Negara Kesatuan Republik Indonesia biasa seperti di daerah lain,
perayaan di daerah perbatasan memiliki makna lebih sebagai pertanda dari
eksistensi sebuah bangsa yang merdeka, utuh dan kuat hingga dititik terjauh.
Kampung Sota, Merauke yang berbatasan langsung dengan Papua New Guinea memiliki
cara unik untuk memeriahkan hari jadi Indonesia, selain upacara dan serangkaian
lomba khas 17 agustus, juga mengibarkan sebuah bendera merah putih ukuran besar
disebuah tower telekomunikasi bersama komunitas vespa dan motor gede Merauke.
Upacara
sendiri dipimpin oleh kepala distrik Mike Ch. Walinaulik dan dihadiri jajaran
pemerintah dan jajaran keamanan TNI dan POLRI serta masyarakat. Seusai upacara
khidmat dilanjutkan dengan berbagai macam lomba seperti joget dengan balon,
gendong nenek yang cukup unik karena melibatkan wanita lanjut usia, dan yang
paling menyedot perhatian tentu panjat pinang, anak-anak Sota begitu antusias
saling bahu membahu untuk menjatuhkan hadiah-hadiah menarik yang digantung
diatas.
Perayaan kemerdekaan
tahun ini memiliki arti sendiri dimata Mak’ruf Suroto, seorang polisi
inspiratif yang telah mendedikasikan dirinya puluhan tahun untuk mengembangkan
masyarakat perbatasan. Baginya, perhatian pemerintah terhadap daerah perbatasan
semakin terasa, infrastruktur seperti jalan sudah bagus, jaringan
telekomunikasi lancar dan baru baru ini kampung Sota telah memiliki akses
listrik selama 24 jam. “Perbatasan sekarang
jauh lebih diperhatikan, jalan bagus, sinyal bagus dan listrik sudah 24 jam”.
Makruf juga memuji langkah pemerintah melalui kampanye wonderfull Indonesia
untuk mempromosikan pariwisata diperbatasan, khususnya Sota yang menjadi titik
nol timur Indonesia. “Oktober nanti kementerian pariwisata bersama dinas dan
masyarakat akan mengadakan festival di perbatasan untuk menarik wisatawan.” pungkas Makruf.
Dengan perbaikan
kualitas hidup masyarakat di perbatasan, maka wajah bangsa kita dimata bangsa
lain akan nampak mempesona. Sehingga bangsa lain pun akan menghargai dan
menaruh hormat terhadap martabat bangsa. Indah Indonesia bukan hanya dipusat
kota, pun di daerah tapal batas.
Akhir kata, dirgahayu
Republik Indonesia.
(
catatan : dokumentasi diperoleh dari bapak Makruf Suroto dan bapak Mike Ch. Walinaulik dengan seizin yang bersangkutan).
|
suasana upacara |
|
kepala distrik memimpin upacara |
Terimakasih, tulisannya sangat menarik sekali dan bermanfaat. Salam kenal Produsen Jam Shalat Digital Masjid di Merauke
ReplyDelete