Sebelumnya listrik di kampung Sota hanya beroperasi selama 12 jam yaitu pukul 18.00-06.00 dengan pembangkit listrik tenaga diesel. Kemudian pada oktober 2015 dilakukan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya bantuan dari kementerian energi dan sumber daya mineral (ESDM) melalui ditjen energi baru terbarukan dan konversi energi dengan kapasitas 100 Kwp.
Setelah selesai pembangunan pada bulan januari lalu dan melalui berbagai persoalan terkait peraturan dari pemerintah pusat, akhirnya sudah bisa dioperasikan pada bulan agustus ini, sekaligus menjadi kado indah untuk kemerdekaan indonesia di daerah tapal batas. Diharapkan dengan beroperasinya listrik selama 24 jam penuh akan mampu memacu masyarakat untuk lebih produktif pada waktu siang hari.
(sumber : dokumentasi diambil dari facebook kepala distrik Sota, Mike Ch. Walinaulik dan atas seizin yang bersangkutan)
No comments:
Post a Comment